TUGAS
KELOMPOK STRATEGI PEMASARAN
RISET
DAN INFORMASI PEMASARAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Riset pemasaran dan sistem informasi pemasaran adalah
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pemasaran, karena riset
pemasarna itu sendiri adalah sebagai studi untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan dari para konsumen atau nasabah dan sistem informasi pemasaran adalah
sebagai tempat untuk pengambilan informasi untuk bisa dijadikan riset dalam
pemasaran.
Kedua hal tersebut sangatlah berpengaruh dalam
pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh perusahaan, baik keputusan yang
berkaitan dengan produk, harga produk, tempat memasarkan, promosi yang
dilakukan dan kepada siapa produk tersebut ditujukan.
RUMUSAN MASALAH
- Apa pengertian riset pemasaran ?
- Apa saja cakupan riset pemasaran ?
- Apa pengertian sistem informasi pemasaran ?
- Apa saja ruang lingkup sistem informasi pemasaran
?
- Bagaimana konsep sistem informasi pemasaran ?
PEMBAHASAN
RISET PEMASARAN
Riset pemasaran adalah studi mengenai kebutuhan dan
keinginan nasabah serta cara-cara agar bank dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Riset pemasaran dapat diperoleh dengan cara menugaskan mahasiswa atau dosen
pada perguruan tinggi setempat, ataupun dapat menyewa suatu perusahaan riset
pemasaran.
CAKUPAN RISET PEMASARAN
1.
Riset bisnis atau ekonomi dan perusahaan
Lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan
yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan
lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari
lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi
tantangan dan peluang pasar yang baru.
2.
Penentuan harga
Penenetapan harga dari suatu produk merupakan hal yang
sangat strategis untuk diperhatikan oleh suatu perusahaan.berikut beberapa hal
yang perlu diperhatikan yang dapat membantu untuk menentukan harga dari suatu
produk dengan tepat agar dapat bersaing dipasaran dan menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi perusahaan:
a. Sebaiknya menetapkan harga berdasarkan dari biaya
produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menganalisis biaya produksi suatu produk dapat meliputi; biaya pokok,
biaya overhead dan biaya penunjang lainya. Dengan menganalisis biaya produksi
dalam menentukan harga suatu produk, maka akan membatu perusahaan untuk
terhindar dari jurang kerugian.
b. Menetapkan harga berdasarkan permintaan. Oleh
karena itu sebelum menetapkan harga dari suatu produk ada baiknya perusahaan
terlebih dahulu untuk melakukan riset seberapa besar tingkatan permintaan pasar
terhadap produk yang akan dipasarkan. Manajemen pemasaran dalam hal ini akan
memilki peran penting dalam menganalisis kebijakan ini. Semakin besar tinggi
permintaan dari suatu produk, maka akan semakin tinggi kecenderungan harga yang
akan dimiliki dari produk itu sendiri.
3.
Produk
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara
luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau
bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.
Tingkat produksi adalah perencanaan produk perlu
memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar
adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan :
Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk inti terdiri dari manfaat inti
untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau
jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat
inti yang akan disediakan produk ke konsumen. Selajutnya perencanaan produk
harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti.
Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur,
rancangan, nama merek, dan kemasan. Akhirnya, perencanaan produk harus
mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan
menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.
Penentuan klasifikasi produk, produk konsumen adalah
produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen
meliputi :
a. Produk
sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat
dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam
membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk
dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan
kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel,
pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk
konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh
kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk
memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi
yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tidak dicari ( unsought products )
adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui
oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar
inovasi baru yang yang penting tidak dicari (unsought) sampai konsumen
menyadarinya lewat iklan.
4.
Tempat atau saluran distribusi
Menurut David A. Revzan bahwa: Saluran distribusi
adalah merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen
ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai. Sedangkan menurut Alex S.
Nitisemito mengemukakan bahwa: Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga
distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Unsur-unsur penting dalam saluran distribusi adalah :
- Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai
oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang
mereka pilih.
- Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik
secara langsung maupun tidak langsung dari produsen kepada konsumen.
- Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar
tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
- Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan
melaksanakan sistem kegiatan (fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan
produk.
5.
Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi pemasaran,
artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi
menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi
dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang
perusahaan dan bauran pemasarannya.
Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler,
2001:98-100)
- Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi
non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk
merangsang pembelian.
- Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu
bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
- Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk
promosi non personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu
dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat
ilmiah).
- Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu
bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang
pembelian.
- Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu
suatu bentuk penjualan perorangan secara langsung ditujukan untuk
mempengaruhi pembelian konsumen.
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222)
mengklasifikasikan tujuanpromosisebagai efek
dari komunikasi sebagai berikut :
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu
kebutuhan (category need).
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang
suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand
attitude).
4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk
(brand purchase intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain
(purchase facilitation).
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan
(positioning).
PROSES RISET PEMASARAN
Proses riset pemasaran terdiri dari tujuh langkah :
merumuskan masalah dan sasaran riset, mengembangkan rencana riset,
mengimplementasikan rencana riset, dan menginterpretasikan serta melaporkan
hasil temuan, Mengumpulkan Informasi
Sekunder, Mengumpulkan Informasi Sekunder, Menyajikan rencana riset
a) Merumuskan masalah
dan sasaran riset
Manajer harus cukup mempunyai pengetahuan mengenai
riset pemasaran untuk membantu perencanaan dan dalam menginterpretasikan hasil
riset. Peneliti pemasaran berpengalaman yang memahami masalah manjer juga harus
dilibatkan dalam tahap ini. Peneliti harus mampu membantu manajer merumuskan
masalah dan memberi gambaran bagaimana riset dapat membantu manajer mengambil
keputusan lebih baik.
Proyek riset pemasaran biasanya mempunyai satu dari
tiga jenis sasaran. Sasaran riset penjajakan adalah untuk mengumpulkan
informasi pendahuluan yang akan membantu merumuskan masalah dan saran hipotesis
yang lebih baik. Sasaran riset deskriptif adalah untuk menguraikan masalah
pemasaran, situasi pemasaran, atau pasar seperti potensi pasar untuk suatau
produk atau demografi dan sikap konsumen. Sasaran riset sebab-akibat adalah
untuk menguji hipotesis mengenai hubungan sebab dan akibat.
b) Mengembangkan
rencana riset
Langkah kedua dari proses riset pemasaran menuntut
penetapan informasi yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan secara
efisien, dan menyajikan rencana itu kepada manajemen pemasaran. Rencana
mengembangkan sumber data yang sudah ada dan menyatakan pendekatan riset
spesifik, metode kontak, rencana mengambil sampel dan instrumen yang akan
dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data baru.
c) Mengumpulkan
Informasi Sekunder
Untuk memenuhi kebutuhan informasi para manajer,
peneliti dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data
sekunder terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat, yang telah
dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer terdiri dari informasi yang
dikumpulkan untuk tujuan khusus yang telah ditentukan.
d) Merencanakan Pengumpulan
Data Primer
Keputusan yang baik memerlukan data yang baik. Sama
seperti para peneliti harus mengevaluasi secara hati-hati mutu informasi
sekunder, mereka juga harus berhati-hati ketika mengumpulkan data primer untuk
memastikan bahwa informasi itu relevan, akurat, mutakhir, dan tidak biasa.
Bahwa merancang rencana pengumpulan data primer memerlukan
sejumlah keputusan menyangkut pendekatan riset, metode kontak, rencana
pengambilan sampel dan instrumen riset.
Riset pengamatan adalah pengumpulan data primer dengan
mengamati orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Metode kontak adalah
informasi dapat dikumpulkan lewat surat, telepon, atau wawancara tatap muka.
Rencana pengambilan sampel. Peneliti pemasaran
biasanya mengambil kesimpulan mengenai kelompok konsumen (jumlahnya banyak)
dengan memepelajari sampel dari populasi seluruh konsumen (jumlahnya sedikit).
Suatu sampel adalah segmen dari populasio terpilih
untuk mewakili populasi secara keseluruhan.Instrumen penelitian. Untuk
mengumpulkan data primer, peneliti pemasaran mempunyai dua instrumen riset
utama-kuesioner dan peralatan mekanik.
e) Menyajikan rencana
riset
Pada tahap ini, peneliti pemasaran harus meringkaskan
rencana dalam sebuah proposal tertulis. Proposal harus mencakup masalah
manajemen yang dituju dan sasaran riset, informasi yang harus diperoleh, sumber
informasi sekunder atau metode untuk mengumpulkan data primer, dan caranya
hasil akan membantu pengambilan keputusan manajemen. Rencana atau proposal
riset tertulis memastikan bahwa manajer pemasran dan peneliti mempertimbangkan
semua aspek penting dari riset, serta bahwa mereka sepakat tentang mengapa dan
bagaimana riset akan dilakukan.
f)
Mengimplementasikan rencana riset
Peneliti kemudian mengimplementasikan rencana
pemasaran. Termasuk disini, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis informasi.
Peneliti harus mengawasi pekerjaan lapangan dengan ketat untuk memastikan bahwa
rencana diimplementasikan dengan benar dan untuk menghindari masalah dengan
kontak responden, denganresponden yang menolak bekerja sama atau yang
memeberikan jawaban bias atau tidak jujur, serta dengan pewawancara yang
melakukan kesalahan atau mengambil jalan pintas.
Peneliti harus mengolah dan menganalisis data yang
dikumpulkan untuk mengisolasikan informasi dan hasil temuan penting. Mereka
harus memeriksa data dari kuesioner untuk akurasi dan kelengkapan serta memberi
kode untuk analisis komputer. Peneliti kemudian melakukan tabulasi hasil dan
menghitung rata-rata serta mengukur statistik yang lain.
g) Menginterpretasiakan
serta melaporkan hasil temuan
Kemudian peneliti harus menginterpretasikan hasil
temuan, menarik kesimpulan dan melaporkannya kepada manajemen. Peneliti tidak
boleh mencoba untuk menimbun manajer dengan angka dan teknik statistik yang
canggih. Sebaliknya, peneliti harus menyajikan hasil temuan penting yang
bermanfaat untuk mengambil keputusan penting yang dihadapi oleh manajemen.
Interpretasi merupakan tahap yang penting dalam proses
pemasaran. Riset terbaik tidak berarti apa-apa bila manajer menerima begitu
saja interpretasi salah dari peneliti. Jadi, manajer dan peneliti harus erat
bekerja sama ketika membuat interpretasi hasil riset dan keduanya harus
sama-sama bertanggungjawab atas proses riset dan keputusan hasil.
SISTEM INFORMASI PEMASARAN (SIP)
DEFINISI SIP
Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi
yang menyediakan informasi yang diterapkan dalam pemasaran, sistem ini
mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran, yang
mencakup 5P:
1. Produk (barang dan jasa) : produk
yang dihasilkan dalam PT. SIDO
MUNCUL berupa produk yang memiliki ciri khas yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
2. Place (tempat yang menjadi sasaran
pemasaran) : tempat yang tepat untuk pemasaran dan segmentasi pasar.
3.Promotion (Promosi yang perlu dilakukan) :
sosialisasi dan promosi terhadap produk SIDOMUNCUL serta produk lainnya.
4.Price (harga produk) : penentuan harga jual produk
berupa barang yang
ditawarkan dalam PT. SIDO MUNCUL merupakan
salah satu faktor terpenting untuk menarik minat konsumen.
5. People (SDM) : kepada siapa produk sidomuncul ini ditujukan.
Pada usaha-usaha yang masih kecil kita dapat langsung
berhubungan dan memperoleh informasi langsung dari tangan pertama yaitu para
pembeli dan distributor. Sehingga kita dapat langsung mengikuti perkembangan
pasar dari dekat. Apabila usaha yang dijanlankan sudah mulai meluas maka
hubungan langsung dengan para pembeli dan distributor. Hubungan ini sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk kegiatan-kegiatan pemasaran. Oleh karena itu informasi begitu
penting dari berbagai pihak dan dari berbagai bentuk.
Pada umumnya perusahaan saat ini lebih banyak terlibat
dalam berbagai macam produk, sedangkan para pesaing mampu menetapakan strategi
pemasaran yang baru secara cepat dan tepat dalam menggunakan kesempatan
memasarkan dari perubahan faktor-faktor lingkungan seperti pasar, teknologi,
ekonomi, kebudayaan, dan kebijaksanaan pemerintah. Begitu besar peranan
informasi pemasaran makin bertambah penting terutama dalam pengambilan
keputusan di bidang pemasaran.
Permasalan kali ini bagaimana menyediakan informasi
yang tepat sehingga bermanfaat bagi masyarakat untuk memasarkan barang/jasa.
Data atau fakta dasar pada banyak perusahaan belum dapat disesuaikan denagn
kebutuhan informasi yang intensif untuk pemasaran yang efektif dalam
perkembangan ekonomi modern sekarang ini. Tiga hal yang menyebabkan informasi
pemasaran menjadi kebutuhan yang lebih besar dari waktu-waktu sebelumnya:
1)Terdapat perubahan dari pasar lokal ke pasar nasional
dan internasional.
2) Adanya transasi dari pemenuhan kebutuhan
pembeli ke pemenuhan keinginan pembeli.
3) Adanya transasi dari persaingan yang
semata-mata tidak pada harga.
Berdasarkan kebutuhan dan pengumpulan informasi
pemasaran tersebut dapat dibedakan atas:
a) Informasi pemasaran
yang rutin atau secara berkala.
Dibutuhkan untuk analisa dan evaluasi atas
keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan dan srategi pemasaran yang telah
ditetapkan. Informasi ini digunakan untuk melihat sampai mana jauh terjadinya
penyimpangan atas kebijaksanaan dan strategi yang ditetapakn dan sampai berapa
jauh keberhasilan dan kebijaksanaan dan strategi tersebut. Dan jika ada
penyimpangan atau kekurangan keberhasilan dari kebijaksanaan dan strategi
tersebut, akan segera diadakan penyempurnaan atau perbankan.
b) Informasi
pemasaran yang penyampaiannya atau penerimaannya sewaktu-waktu.
Informasi ini biasanya didapatkan melalui riset
pemasaran. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan , khusus mengenai
kebijaksanaan dan strategi pemasaran.Ruang lingkup informasi pemasaran cukup
luas, menyangkut segala informasi yang dibutuhkan untuk pengamabialan keputusan
di bidang pemasaran.
KONSEP SIP
Hubungan antara informasi dengan kegiatan pengambilan
keputusan di bidang pemasaran saling berkaitan satu dengan lainnya. Sebagian
besar informasi yang dibutuhkan dalam bidang pemasaran bersumber dari pasar
seperti pembeli, pesaing, harga, dan distribusi.
Informasi pemasaran dijalankan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas dari keputusan yang diambil yang dihubungkan dengan
tersedianya informasi yang dibutuhkan. Dan biasanya pengumpulan,pengolahan,
penyajian, dan penyampaian informasi ini ke dalam suatu bagian tersendiri. Hal
ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan yang lebih besar atas informasi yang
dikumpulkan dan diolah, sehingga perlu membentuk bagian riset pemasaran.
Suatu sistem informasi pemasaran didefinisikan sebagai
suatu susunan yang saling terkait, mulai dari orang-orang, mesin-mesin, dan
prosedur-prosedur yang direncanakan untuk menghasilkan suatu aliran yang
tersusun dari informasi yang tepat, yang telah dikumpulkan baikdari
sumber-sumber yang berada di dalam maupun di luar perusahan untuk dipergunakan
sebagai dasar bagi pengambilan keputusan dalam bidang pertanggungjawaban
tertentu dari manajemen pemasaran. Jadi, informasi pemasaran menunjukkan suatu
usaha yang formal untuk mensistermatisir banyak arus informasi yang dibutuhkan,
sehinga informasi pemasaran lebih banyak tersedia dan berguna.
Dalam suatu sitem informasi pemasaran
terdapat empat komponen:
a)
Sistem laporan intern
Informasi yang terdapat dalam laporan intern
dapat membantu dalam penentuan keputusan yang akan diambil alih oleh manajer
pemasaran
b) Sistem
riset pemasaran
Riset pemasaran ini diperlukan secara terus-menerus
dengan objek penelitian yang berbeda-beda tergantung pada permasalahan yang
dihadapi pimpinan dalam menentukan keputusan. Bagian riset pemasaran inilah
yang akan mencari, mengolah, menganalisa, dan menyajikan secara sistematis
informasi dan riset pemasaran yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran
c) Sistem
kecekatan atau daya pemikir pemasaran
Sistem ini menyediakan data yang sedang terjadi
didalam bidang pemasaran kepada para pejabat pimpinan pemasaran.
d) Sistem analisa
pemasaran
Teknik ini merupakan hasil penemuan dan kesimpulan
yang diperoleh dari data yang ada. Suatu sistem analisa pemasaran seperti
“statistical bank” dan “model bank”. Statistikal bank adalah suatu kumpulan
prosedur statistik yang maju untuk dapat lebih baik mempelajari tentang
hubungan antara sekumpukan data dan statistikal kenyataannya.
Sedangkan model bank merupakan suatu kumpulan model yang akan membantu
mengembangkan keputusan pemasaran yang lebih baik. Semua ini saling
menghubungkan yang menggambarkan suatu hasil, proses dan sistem yang
riil.
Perkembangan dan trend dalam lingkungan pemasaran
disaring dan diseleksi serta diolah dalam salah satu dari empat subsistem yang
terdapat dalam sistem informasi pemasaran. Hasil tindakan diambil dari
informasi pemasaran tersebut mengalir kembali kelingkungan pemasaran yang
berupa keputusan dan komunikasi pemasaran.
Usaha pengembangan sistem informasi merupakan gambaran
pertumbuhan yang nyata dari rumitnya analisa data pemasaran untuk meningkatkan
rentanilitas atau tingkat keuntungan. dengan dasar pengalaman dalam
penganalisaan data secara hati-hati dan yakin akan ketepatan tindakan yang akan
diambil.
STUDI KASUS
PT. SIDO MUNCUL
PT. SIDO MUNCUL merupakan salah satu perusahaan jamu
terbesar di Indonesia yang sudah dikenal luas oleh masyarakat menjual produk
jamu olahan untuk kesehatan dengan menggunakan konsep tradisi, tradisional,
teknologi, dan inovasi. Masyarakat Indonesia pada umumnya mengenal jamu sebagai
media pengobatan khas Indonsia yang disajikan dalam bentuk minuman untuk
mengatasi masalah kesehatan yang diolah dari tumbuhan herbal dan rasanya
cenderung "aneh" bagi yang tidak biasa mengkonsumsinya. PT. SIDO
MUNCUL mengembangkan produk olahan jamu menjadi lebih praktis dan inovatif
sesuai dengan budaya dan tradisi masyarakat di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang telah
berdiri sejak tahun 1951, SidoMuncul yang kini merupakan perusahaan herbal
bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik
dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai
positif bagi masyarakat.Tak hanya
mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi dan segar, SidoMuncul
juga sangatlah mementingkan basis penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi
dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap produk yang akan dijual,
serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan usahanya. SidoMuncul terus
berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-temuan baru yang berkhasiat
tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat.Oleh
karena itu, SidoMuncul telah melengkapi pabriknya di Semarang, Jawa Tengah
dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi standar farmasi. Beberapa
fasilitas tersebut antara lain laboratorium yang bersertifikasi ISO 17025,
fasilitas produksi berstandardisasi CPOB (Cara Pengolahan Obat yang Baik) dan
CPOTB (Cara Pengolahan Obat Tradisional yang Baik), pengolahan air
demineralisasi dan limbah, klinik holistik, dan lahan agrowisata.
SidoMuncul kini mengoperasikan
delapan laboratorium yang menggunakan instrumen serta teknologi yang canggih
untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas tertinggi dan berkhasiat
pasti. Kedelapan laboratorium tersebut masing-masing adalah laboratorium
Instrumentasi, Mikrobiologi, Farmakologi, Formulasi, Farmakognosi, Stabilitas,
Kultur Jaringan, dan Analisis Kimia (yang telah memperoleh sertifikat ISO 17025
sesuai akreditasi Komite Akreditasi Nasional dan Badan Standardisasi
Nasional).
Produksi
PT Sido Muncul melakukan proses
produksi nya secara terus-menerus dan selalu berkembang dari dulu sampai
sekarang.Dalam membuat dan menghasilkan suatu produk,PT Sido Muncul selalu
melakukan pengawasan yang ketat agar hasil yang diperoleh sempurna.
Bahan baku terdiri dari 160 jenis, sebagian besar
diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu
ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula
hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil
dari daerah atau wilayah sekitar pabrik .Bahan baku yang diambil adalah bahan
baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun
didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Proses penyimpanan dilakukan
digudang penyimpanan.Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO , masuk pertama
keluar pertama. Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau
tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.
Proses Produksi
Proses produksi jamu di PT. Sido
Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku,lalu segera dicek QC
(Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar
penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan
baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku
kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan,
digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Hasil Produksi
- Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku
Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
- Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
- Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
- Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
- Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
Sistem Informasi Pemasaran PT. SIDO MUNCUL
PT.SidoMuncul telah berhasil menguasai pangsa pasar
jamu di pasaran lokal, domestik, nasional dan merambah pasarnya ke beberapa
negara sehingga produk jamu ini bisa diterima di negara lain, negara penerima
produk SidoMuncul bisa merasakan bahkan kebiasaan minum jamu bisa menyehatkan,
padahal kebiasaan ini merupakan budaya orang Indonesia dari sejak dulu,
sehingga bisa menyesuaikan dengan lingkungan sosial negara lain dalam
membiasakan minum jamu. Jamu sudah merupakan minuman Kesehatan dan makanan
suplemen terkenal dan diandalkan di banyak negara, termasuk Rusia & Eropa
Timur Negara, Malaysia, Brunei, Singapura, Swiss, Jepang, Arab Saudi, Kuwait,
Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.
Produk yang dijual PT. SIDO MUNCULmendapatkan respon
pasar yang positif oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan
omset dan meningkatkan pangsa pasar yang terus dialami oleh PT. Sido Muncul.
Oleh karena itu, perlu upaya untuk mempertahankan atau bahkan menaikkan
penjualan dengan cara melakukan inovasi-inovasi produk baru yang diinginkan
masyarakat dan juga kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal
pada perusahaan. Kegiatan komunikasi internal PT. Sido Muncul berupa
kegiatan employee relation yaitu kerjasama antara divisi PR dan HRD
dalam menampung aspirasi / keluhan karyawan yang selanjutnya akan disampaikan
kepada pimpinan, sehingga komunikasi antara pimpinan dan karyawan tetap
terjalin baik. Kegiatan komunikasi eksternal PT. Sido Muncul cukup
banyak antara lain : kerjasama ilmiah, kemitraan, kerjasama dengan
pemerintah maupun dinas terkait, plan visit PT. Sido Mucul, kegiatan
Sponsorship dan Charity Activity, Community Relations, Customer Relations, dan
Sido Mucul Award. Salah satu kegiatan eksternal PT. Sido Muncul yang
terbilang sukses dan diakui oleh masyarakat maupun pemerintah adalah kegiatan Corporate
Social Responsibility yang berbentuk Charity ( kedermawanan ), karena
kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh PT. Sido Muncul dan banyak lagi program
CSR lainnya yang dilakukan untuk membentuk citra positif bagi perusahaan,
membangun kepercayaan publik terhadap produk maupun perusahaan dan juga
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan. PT.
Sido Muncul harus menjaga eksistensinya dikalangan masyarakat luas karena
pangsa pasar produk ini mulai merambah untuk penjualan kee luar negeri. Maka
dari itu hal yang harus dilakukan.PT. Sido Muncul adalah secara
berkesinambungan melakukan riset pasar untuk mendapatkan informasi berupa
data dan fakta untuk mengetahui keinginan dan aspirasi masyarakat, melakukan
perencanaan dari data-data dan fakta yang diperoleh dari dilakukannya riset
pasar yang didalamnya terdapat perencanaan tujuan, identifikasi masalah, strategi
pemasaran, dan lain sebagainya. Selanjutnya melaksanakan program yang telah
direncanakan sebelumnya untuk diterapkan langsung dilapangan sesuai prosedur
pelaksanaan yang telah ditetapkan, dan yang trakhir evaluasi dari pelaksanaan
program yang telah dijalankan untuk mengetahui kendala apa saja yang timbul dan
cara untuk mengatasinya maupun pembaharuan program yang telah dilaksanakan.
Potensi perkembangan pasar disektor industri jamu
memang terbuka luas dan akan terus berkembang dimasa mendatang, apalagi bila
dilihat dari kondisi esternal seperti : peningkatan market growth rata-rata per
tahun sebesar 30.86%, akibat krismon 1998 yang berdampak pada mahalnya harga
obat-obatan kimia modern membuat masyarakat beralih ke obat tradisional yang
harganya jauh lebih murah, adanya kecendrungan terhadap meningkatnya minat
masyarakat akan konsumsi obat-obatan yang berasal dari alam (back to nature),
apalagi didukung oleh tradisi ritual minum jamu yang masih kuat pada masyarakat
serta potensi kekayaan alam Indonesia sebagai bahan baku herbal medicine.
Selain peluang, bisnis disektor jamu ini juga harus
menghadapi ancaman terutama keberadaan produk fitofarmaka dari perusahaan
farmasi karena produk yang dihasilkan cenderung lebih dipercaya dan mudah
diterima pasar, selain itu kehadiran produk obat tradisional dari kompetitor
luar negeri khususnya cina akan semakin menyulitkan perusahaan jamu di Indonesia,
serta tantangan mendasar dalam industri jamu yaitu image / citra produk jamu
selama ini masih dikonotasikan sebagai suatu produk yang kuno, jorok dan tidak
higienis.
Oleh karena itu PT. Sido Muncul yang memiliki market
share tertinggi sebesar 31% dan teputasi yang bagus sebagai industri jamu
terbesar di Indonesia harus merespon peluang dan menghadapi ancaman tersebut
dengan kekuatan internal yang dimilikinya yaitu: memiliki pasilitas dan teknik
manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama perusahaan
ini untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R
& D yang didukung laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam
mengembangkan produk, dukungan kegiatan adverstising dan promosi dengan alokasi
dana yang cukup besardan konsep iklan yang bertujuan meningkatkan image jamu di
masyarakat, serta kelengkapan dan kenyamanan fasilitas pabrik.
KESIMPULAN
A. Riset pemasaran adalah studi mengenai kebutuhan dan
keinginan nasabah serta cara-cara agar bank dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Riset pemasaran dapat diperoleh dengan cara menugaskan mahasiswa atau dosen
pada perguruan tinggi setempat, ataupun dapat menyewa suatu perusahaan riset
pemasaran.
B. Cakupan riset pemasaran : riset bisnis atau ekonomi
dan perusahaan, penentuan harga, produk, tempat atau saluran distribusi, dan
promosi.
C. Proses riset pemasaran terdiri dari empat langkah :
merumuskan masalah dan sasaran riset, mengembangkan rencana riset,
mengimplementasikan rencana riset, dan menginterpretasikan serta melaporkan
hasil temuan.
D. Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi
yang menyediakan informasi yang diterapkan dalam pemasaran, sistem ini
mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran, yang
mencakup 5P ( Produk, Place, Promotion, Price dan People ).
E. Ruang lingkup sistem informasi pemasaran :
Informasi pemasaran yang rutin atau secara berkala dan Informasi pemasaran yang
penyampaiannya atau penerimaannya sewaktu-waktu.
F. Konsep sistem informasi pemasaran terdiri dari 4
komponen : sistem laporan intern, sistem riset pemasaran, Sistem kecekatan atau
daya pemikir pemasaran dan Sistem analisa pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar