Pada tahun 1203 Sebelum Masehi semua rakyat penyebutnya Tahun
Melanchthon (Yunani) yang berarti "Bumi hitam" yang abadi karena
bencana ini sudah berjalan hingga lima tahun terakhir. Entah apa yang salah
dengan negara tersebut hingga kegelapan tak kunjung berlalu, hingga semua
ritual yang telah mereka percaya telah di lakukan dan Raja Gilles telah
menggunakan berbagai cara namun semua itu tidak berguna hingga tabib mulai
kewalahan akan datang nya penyakit yang di akibatkan jamur dan bakteri akibat
dampak dari suhu yang mulai lembab. Tanaman mulai mati akibat tak dapat cahaya
dari Matahari mengakibatkan kelaparan mulai dirasakan oleh semuruh rakyat
Lucaias. Angin berhembus kencang yang dapat menembus dinding rumah yang sangat
jauh dari kata layak untuk di tinggali manusia. mendengar berita tersebut Raja
Gilles semakin merasa tak berguna dan merasakan sedih yang mendalam karena
tidak dapat melakuka apa - apa sebagai seorang Raja. Setiap malam Raja hanya
tidur tidak lebih dari 2 jam dalam sehari karena terlalu berat beban yang harus
ia pikirkan, dan perasaan itu juga yang di takuti oleh Ratu Fievel salah
satunya adalah kesehatan sang Raja. Hanya Ratu Fievel yang dapat menenangkan
perasaan Raja Gilles yang sedang dalam keadaan sangat sensitif. Ya. Memang Ratu
Fievel sangat terkenal dengan kecantikan dan kebijaksanaanya dalam menilai
setiap masalah yang melanda Kerajaan Lucaias. namun di balik kesempurnaanya
Ratu Fievel memiliki kekurangan ia memiliki keterbatasan fisik yaitu dari
bentuk kaki nya yang sebelah kanan tidak sempurna akibat penyakit yang ia
derita sewaktu ia masih sangat kecil. Namun keadaan fisik tersebut tidak
mempengaruhi rasa cinta yang sangat mendalam yang di rasakan oleh Raja Gilles.
Dan selama 10 tahun pernihakan mereka belum di karuniai momongan. Ratu Fievel
merasa sedih saat melihat suaminya menyendiri di balkon kamar kerajaan
yang menghadap langsung ke desa dengan menggunakan piama dan posisi berdiri
tegap di tengah kegelapan malam, sedang sendiri dengan tatapan kosong hanya
memandangi lampu - lampu desa yang indah namun terlihat dari jauh dan di penuhi
derita bila mendekatnya. Ratu Fievel pun menghampiri untuk menemani sang suami.
" Apa yang kau pikirkan suamiku ? " Kata Ratu Fievel
" Entahlah aku hanya memandangi lampu - lampu desa yang sangat
indah namun hanya di lihat dari kejauhan" Sahut Raja Gilles
" Memang indah dan aku pun merasa rindu akan keceriaan dan indah warna
- warni dedaunan yang tumbuh di desa." Kata Ratu Fievel
(Raja pun memandang wajah Ratu Fievel dengan senyum penuh cinta).
Keesokan harinya Raja Gilles kedatangan tamu utusan dari
kerajaan Morpheus yang mengundangnya untuk melakukan Konfrensi yang di
datangi Raja - Raja yang sangat terhormat dari penjuru dunia dengan Agenda membahas Masalah yang sedang di
hadapi Kerajaan Lucaias.
Acara tersebut di adakan di Kerajaan Morpheus, Ratu Fievel pun mengetahui
hal tersebut karena ini adalah agenda rutin di adakan 5 tahun sekali untuk
mengetahui keadaan setiap kerajaan dan untuk menjalin ikatan perdamaian antar
kerajaan di dunia