Rabu, 20 September 2017

Pada tahun 1203 Sebelum Masehi semua rakyat penyebutnya Tahun Melanchthon (Yunani) yang berarti "Bumi hitam" yang abadi karena bencana ini sudah berjalan hingga lima tahun terakhir. Entah apa yang salah dengan negara tersebut hingga kegelapan tak kunjung berlalu, hingga semua ritual yang telah mereka percaya telah di lakukan dan Raja Gilles telah menggunakan berbagai cara namun semua itu tidak berguna hingga tabib mulai kewalahan akan datang nya penyakit yang di akibatkan jamur dan bakteri akibat dampak dari suhu yang mulai lembab. Tanaman mulai mati akibat tak dapat cahaya dari Matahari mengakibatkan kelaparan mulai dirasakan oleh semuruh rakyat Lucaias. Angin berhembus kencang yang dapat menembus dinding rumah yang sangat jauh dari kata layak untuk di tinggali manusia. mendengar berita tersebut Raja Gilles semakin merasa tak berguna dan merasakan sedih yang mendalam karena tidak dapat melakuka apa - apa sebagai seorang Raja. Setiap malam Raja hanya tidur tidak lebih dari 2 jam dalam sehari karena terlalu berat beban yang harus ia pikirkan, dan perasaan itu juga yang di takuti oleh Ratu Fievel salah satunya adalah kesehatan sang Raja. Hanya Ratu Fievel yang dapat menenangkan perasaan Raja Gilles yang sedang dalam keadaan sangat sensitif. Ya. Memang Ratu Fievel sangat terkenal dengan kecantikan dan kebijaksanaanya dalam menilai setiap masalah yang melanda Kerajaan Lucaias. namun di balik kesempurnaanya Ratu Fievel memiliki kekurangan ia memiliki keterbatasan fisik yaitu dari bentuk kaki nya yang sebelah kanan tidak sempurna akibat penyakit yang ia derita sewaktu ia masih sangat kecil. Namun keadaan fisik tersebut tidak mempengaruhi rasa cinta yang sangat mendalam yang di rasakan oleh Raja Gilles. Dan selama 10 tahun pernihakan mereka belum di karuniai momongan. Ratu Fievel merasa sedih saat melihat suaminya menyendiri di balkon kamar kerajaan yang menghadap langsung ke desa dengan menggunakan piama dan posisi berdiri tegap di tengah kegelapan malam, sedang sendiri dengan tatapan kosong hanya memandangi lampu - lampu desa yang indah namun terlihat dari jauh dan di penuhi derita bila mendekatnya. Ratu Fievel pun menghampiri untuk menemani sang suami.
  " Apa yang kau pikirkan suamiku ? " Kata Ratu Fievel
  " Entahlah aku hanya memandangi lampu - lampu desa yang sangat indah namun hanya di lihat dari kejauhan" Sahut Raja Gilles
" Memang indah dan aku pun merasa rindu akan keceriaan dan indah warna - warni dedaunan yang tumbuh di desa." Kata Ratu Fievel
(Raja pun memandang wajah Ratu Fievel dengan senyum penuh cinta).
Keesokan harinya Raja Gilles kedatangan tamu utusan dari kerajaan Morpheus yang mengundangnya untuk melakukan Konfrensi yang di datangi Raja - Raja yang sangat terhormat dari penjuru dunia  dengan Agenda membahas Masalah yang sedang di hadapi Kerajaan Lucaias.
Acara tersebut di adakan di Kerajaan Morpheus, Ratu Fievel pun mengetahui hal tersebut karena ini adalah agenda rutin di adakan 5 tahun sekali untuk mengetahui keadaan setiap kerajaan dan untuk menjalin ikatan perdamaian antar kerajaan di dunia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar